Tuesday 18 August 2015

Burung Serindit sulawesi bertubuh besar dengan suara melengking

Burung serindit dengan suara dencingannya yang khas menarik minat sebagian kicaumania untuk memeliharanya. Bukan itu saja, spesies burung paruh bengkok ini pun mulai banyak dilombakan. Awalnya hanya di Sumatera dan Kalimantan, tetapi kini mulai digelar pula di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Serindit sulawesi (Loriculus stigmatus)
Burung serindit sulawesi (Loriculus stigmatus)
Umumnya yang dilombakan adalah serindit melayu / blue-crowned hanging parrot (Loriculus galgulus) yang hanya dijumpai di Sumatera, Kalimantan, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Di Indonesia terdapat sembilan spesies burung serindit, sebagian di antaranya merupakan burung endemik (hanya dijumpai di Indonesia saja, bahkan di pulau tertentu saja). Berikut ini sembilan spesies burung serindit di negeri kita dan wilayah persebarannya:
  • Serindit melayu / blue-crowned hanging-parrot (Loriculus galgulus) : habitat di Sumatera, Kalimantan, Brunei Darussalam, Semenanjung Malaysia (Malaysia dan Singapura), serta Thailand. Status Least Concern / LC (tidak terlalu mengkhawatirkan).
  • Serindit jawa / yellow-throated hanging parrot (Loriculus pusillus) : Burung endemik di Jawa dan Bali, dengan status Near Threatened / NT (Hampir Terancam).
  • Serindit sangihe / sangihe-hanging parrot (Loriculus catamene): Burung endemik di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Statusnya juga NT.
  • Serindit flores / wallace’s hanging parrot (Loriculus flosculus): Burung endemik di Pulau Flores, NTT, dengan status Endangered / EN (Terancam).
  • Serindit maluku / moluccan hanging parrot (Loriculus amabilis): Burung endemik di Maluku Utara yang meliputi Pulau Morotai, Halmahera, Kasiruta, dan Bacan) Statusnya LC.
  • Serindit sula / sula hanging parrot (Loriculus sclateri): Burung endemik di Pulau Sula dan Banggai, dengan status LC.
  • Serindit papua / orange-fronted Hanging-parrot (Loriculus aurantiifrons) : Habitatnya di seluruh dataran rendah Papua, serta Pulau Misool, Waigeo, Karkar, Goodenough, dan Fergusson, sampai ketinggian 300 m (jarang sampai 1.200 m). Dijumpai pula di Kepulauan Bismarck. Statusnya EN.
  • Serindit paruh merah / pygmy hanging parrot (Loriculus exilis) : Burung endemik di Sulawesi, dengan status NT.
  • Serindit sulawesi / maroon-rumped hanging parrot (Loriculus stigmatus): Burung endemik di Subkawasan Sulawesi, yang meliputi Pulau Bangka, Lembeh, Manterawu, Kepulauan Togian, Muna dan Butung. Statusnya LC alias tidak terlalu mengkhawatirkan.
Kali ini kita bahas serindit sulawesi. Serindit melayu pernah dibahas di sini (disertai tips perawatannya agar cepat gacor), sedangkan serindit jawa pernah dikupas di sini.
Dibandingkan dengan delapan spesies lainnya, serindit sulawesi mempunyai ukuran tubuh lebih besar. Selain itu, suaranya pun cukup melengking
Karena postur tubuhnya yang besar, maka serindit sulawesi sering juga disebut sebagai great-hanging parrot, dan terkadang disebut dengan istilah sulawesi hanging parrot. Burung ini juga memiliki beberapa nama lokal di Sulawesi, misalnya kaamanji (Buton), karea (Buru), mansi (Muna), tintido (Gorontalo), dan tintis (Minahasa).
Panjang tubuhnya sekitar 15 – 15,5 cm. Bandingkan dengan jenis serindit lainnya yang panjang tubuhnya rata-rata 12 cm.
Serindit sulawesi mempunyai tubuh yang didominasi bulu berwarna hijau, namun ada beberapa bercak merah pada sebagian tubuhnya, yaitu tenggorokan, tunggir, dan tepi sayap depan. Paruhnya berwarna hitam.
Burung jantan mudah dikenali dari bercak merah di bagian dahi dan mahkota, serta irisnya yang berwarna kuning pucat. Burung betina memiliki dahi dan mahkota berwarna hijau polos dengan iris kecokelatan.
Serindit sulawesi jantan (kanan) dan serindit sulawesi betina dalam kandang penangkaran
Serindit sulawesi jantan (kanan) dan betina dalam kandang penangkaran.
Serindit sulawesi gemar merangkak dan umum ditemukan di hutan-hutan primer dan sekunder di dataran tinggi, tepian hutan, hutan mangrove, hutan pesisir, perkebunan kelapa dan kebun-kebun warga dengan pepohonan yang jarang.
Sama seperti delapan spesies lainnya, serindit sulawesi sering ditemukan sendirian atau berpasangan ketika mencari pakan seperti buah-buahan yang berasa manis dan nektar. Burung ini senang menghisap nektar bunga, terutama bunga kelapa yang menjadi favoritnya.
Meski termasuk dalam kategori tidak terlalu mengkhawatirkan, serindit sulawesi tidak bisa diperjualbelikan secara sembarangan. Pasalnya, spesies ini sudah dimasukkan dalam daftar Appendix II, yang berarti bisa diperdagangkan dengan pengaturan tertentu.
Burung serindit gemar merangkak dan menggantung terbalik dalam sangkarnya
Seperti 8 spesies lainnya, serindit sulawesi gemar merangkak dan menggantung di dalam sangkar.
Meski sudah banyak yang memelihara serindit, tetapi belum banyak orang yang mau menangkarnya dengan alasan kurang menguntungkan dan / atau kurang informasi. Jika membutuhkan panduan penangkaran serindit, klik saja tautan di bawah ini.
Menangkarkan burung serindit
Suara serindit sulawesi cukup melengking, penuh dencingan dan decitan yang tajam. Suara kicauan aslinya terdiri atas 2-3 nada nyaring yang diulang-ulang, dengan nada pertama terdengar cukup nyaring.
Apabila rajin dimaster, burung serindit juga bisa meniru beragam suara kicauan jenis burung lainnya. Informasi soal cara merawat burung serindit agar cepat gacor bisa dibuka lagi dalam tautan berikut ini:
Load disqus comments

0 comments